
Waktu Neymar di PSG
Tantangan yang Dihadapi Neymar
Ketika Paris Saint-Germain memecahkan rekor transfer dunia pada 2017 dengan mendatangkan Neymar dari Barcelona, harapan yang ditumpukan kepada bintang Brasil itu sangat besar. Ia digadang-gadang sebagai pemain yang bisa membawa PSG menembus dominasi Eropa dan meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Dengan kemampuan teknik luar biasa, dribel memikat, dan visi permainan khas Brasil, Neymar langsung menjadi sorotan utama di Parc des Princes.
Namun, masa baktinya di klub tidak berjalan semulus ekspektasi awal. Neymar memang menciptakan banyak momen gemilang, namun ia juga mengalami serangkaian cedera serius, termasuk patah tulang metatarsal dan cedera pergelangan kaki yang memaksanya absen di pertandingan penting setiap musim. Cedera-cedera ini membuatnya sulit menjaga konsistensi performa dan menghambat kontribusinya, terutama di fase gugur Liga Champions yang sangat menentukan.
Tidak hanya itu, kehidupan di luar lapangan juga menjadi tantangan besar. Neymar kerap diberitakan terlibat dalam kontroversi, baik karena gaya hidupnya maupun hubungannya yang rumit dengan fans dan media Prancis. Tekanan demi tekanan pun datang, hingga pada satu titik, sekelompok suporter PSG bahkan mendatangi rumahnya sebagai bentuk protes.
Pandangan Neymar Junior
Dalam beberapa kesempatan, ayah Neymar yang juga menjadi agen utamanya, memberikan penjelasan mengenai perjalanan putranya di ibu kota Prancis. Ia menyatakan bahwa kepindahan dari Barcelona ke PSG adalah keputusan besar yang penuh tekanan, bukan hanya secara karier tetapi juga secara emosional. Meski Neymar menikmati sebagian waktunya di Paris, keluarganya juga menyadari betapa kerasnya kritik yang diterima, terutama dari media dan pendukung klub sendiri.
Neymar Junior menegaskan bahwa sang pemain tidak pernah menyimpan dendam terhadap klub atau para penggemar. Ia menyebut pengalaman tersebut sebagai bagian dari pembelajaran hidup, baik dalam karier maupun secara pribadi. Walau perjalanan di PSG tidak selalu mudah, ia tetap mengapresiasi kesempatan yang diberikan klub kepada anaknya.
Saga Kepergian
Kepergian Neymar dari PSG pada musim panas 2023 terjadi dalam suasana yang tidak sepenuhnya harmonis. Hubungan yang kian renggang dengan manajemen klub, serta perubahan arah strategi PSG yang mulai mengandalkan pemain muda lokal, mempercepat keputusan untuk berpisah.
Neymar akhirnya menerima tawaran besar dari klub Arab Saudi, Al-Hilal. Transfer ini menjadi salah satu kesepakatan besar pada bursa musim panas tersebut. Bagi sebagian fans PSG, kepergiannya menjadi akhir yang disayangkan, mengingat kontribusinya selama bertahun-tahun. Namun bagi sebagian lainnya, kepergian Neymar justru dianggap sebagai langkah positif untuk membuka lembaran baru.
Warisan Neymar di PSG
Meski tidak membawa trofi Liga Champions ke Paris, Neymar tetap meninggalkan jejak yang signifikan. Selama enam musim membela PSG, ia membantu klub meraih lima gelar Ligue 1, tiga Coupe de France, dua Coupe de la Ligue, dan tiga gelar Trophée des Champions. Puncaknya adalah membawa PSG ke final Liga Champions pada 2020, pencapaian terbaik klub dalam sejarah mereka.
Di atas lapangan, Neymar berperan sebagai kreator utama. Ia tidak hanya mencetak gol tetapi juga kerap membuka ruang, menyuplai umpan kunci, dan menjadi penghubung antar lini serang bersama pemain seperti Kylian Mbappé dan Lionel Messi. Meskipun sering dikritik karena cedera, kualitas permainannya tetap dianggap berada di level tertinggi saat fit.
Dampak Statistik
Selama memperkuat PSG, Neymar mencetak 118 gol dan mencatatkan 77 assist dalam 173 pertandingan di semua kompetisi. Rata-rata akurasi umpannya mencapai sekitar 87%, menunjukkan konsistensi dalam membangun serangan. Kemampuan dribelnya yang mencapai tingkat keberhasilan di atas 54% menunjukkan betapa sulitnya ia dihentikan dalam situasi satu lawan satu. Statistik ini mencerminkan peran vitalnya di skuad PSG, meskipun kehadirannya tidak selalu stabil akibat cedera.
Menuju Masa Depan
Setelah kepindahan ke Al-Hilal, Neymar kembali dihadapkan pada cedera serius yang membuatnya absen panjang. Saat ini, ia tengah dalam proses pemulihan dan fokus untuk kembali bugar. Dengan kontrak di Arab Saudi yang mendekati akhir, rumor mengenai kemungkinan kepulangannya ke Brasil semakin santer terdengar.
Banyak pihak meyakini bahwa ia masih memiliki kapasitas untuk tampil di level tertinggi, termasuk dalam persiapan menuju Piala Dunia 2026. Pengalaman panjangnya di Eropa, termasuk semua suka dan duka di Paris, diyakini akan membentuk karier dan pendekatannya dalam menghadapi tantangan ke depan.